MinbarAndalas – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN), Ossy Dermawan, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Gresik pada Sabtu (16/11).
Dalam kunjungan tersebut, Wamen ATR/BPN Ossy menegaskan pentingnya tata kelola tanah yang berkeadilan dan mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya di kawasan strategis seperti Gresik yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Dalam sambutannya, Ossy menyampaikan arahan dari Presiden Prabowo Subianto agar pengelolaan tanah dilakukan secara adil dan merata dengan tetap mengutamakan keberlanjutan ekonomi. Arahan tersebut sejalan dengan visi pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.
“Pengelolaan tanah yang berkeadilan adalah fondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Ini juga mendukung target besar pemerintahan Presiden Prabowo dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ossy di Aula Sabha Giri Bhumi, Kantah Gresik.
Ossy juga mengingatkan para pejabat di lingkungan ATR/BPN untuk selalu memprioritaskan pelayanan kepada rakyat dan negara, serta menghindari praktik-praktik yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Jawa Timur, Lampri, turut memaparkan kemajuan implementasi layanan Sertipikat Elektronik di seluruh Kantah di Jawa Timur. Layanan ini dinilai mampu meningkatkan transparansi dan keamanan data kepemilikan tanah.
“Dengan Sertipikat Elektronik, masyarakat dapat menikmati layanan yang lebih cepat, aman, dan transparan. Ini adalah langkah penting menuju tata kelola pertanahan yang modern,” jelas Lampri.
Fokus pada Wilayah Strategis
Ossy menekankan bahwa Gresik sebagai salah satu KEK memiliki peran penting dalam mendorong pembangunan daerah. Pengelolaan tanah yang baik di kawasan ini diharapkan dapat memacu investasi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kawasan Ekonomi Khusus seperti Gresik memerlukan tata kelola tanah yang strategis dan berorientasi pada kepentingan jangka panjang. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk menciptakan pemerataan pembangunan,” tambah Ossy.
Kunjungan Ossy Dermawan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen ATR/BPN dalam mendorong inovasi dan transparansi di sektor agraria. Selain itu, acara ini juga dimanfaatkan untuk mengevaluasi tantangan serta mengidentifikasi peluang dalam pengelolaan tanah di wilayah Jawa Timur.
“Dengan terus memperbarui layanan dan menempatkan kepentingan masyarakat di atas segalanya, kita bisa mencapai tata kelola pertanahan yang benar-benar berkeadilan dan berkelanjutan,” tutup Ossy.