Sabtu, Februari 8, 2025

Ahmad Sahroni Desak Propam Polri Usut Pemberhentian Siswa Disabilitas di SPN Polda Jabar

TajukNasional Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta Propam Polri mengusut dugaan kejanggalan dalam pemberhentian Valyano Boni Raphael, seorang siswa disabilitas dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jabar. Sahroni juga merekomendasikan evaluasi menyeluruh atas keputusan tersebut.

Permintaan ini disampaikan setelah Sahroni memimpin Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Karo SDM Polda Jabar, Kepala Sekolah SPN, serta keluarga Valyano di Komisi III DPR RI pada Kamis (6/2/2025).

Dalam rapat, Kepala SPN Polda Jabar, Kombes Dede Yudy Ferdiansyah, menjelaskan bahwa Valyano dikeluarkan karena alasan mental kepribadian dan akademis. Ia disebut sering bolos dan berbohong. Namun, pihak keluarga membantah, mengklaim bahwa Valyano kerap mengalami intimidasi dan bolos akibat kondisi kesehatannya.

Kasus ini menjadi sorotan karena Valyano diberhentikan hanya enam hari sebelum pelantikannya sebagai anggota Polri.

“Komisi III akan melaporkan kasus ini ke Kapolri. Kami juga meminta Kapolda Jabar mengevaluasi pemberhentian Valyano, karena alasan yang diberikan masih rancu. Disebut bolos, padahal yang bersangkutan sedang sakit,” ujar Ahmad Sahroni.

Politisi Partai NasDem itu menduga ada oknum di SPN Polda Jabar yang bertanggung jawab atas keputusan ini dan meminta Propam Mabes Polri turun tangan untuk menyelidiki dugaan intimidasi serta pelanggaran aturan lainnya.

“Propam harus mengusut semua laporan dugaan penculikan, intimidasi, dan tindakan lain yang melanggar aturan,” tegasnya.

Sahroni menilai Valyano menunjukkan sikap normal dan bisa menjawab pertanyaan dengan baik, sehingga ia menyayangkan laporan yang menyebutnya tidak layak lulus.

“Kita semua bisa lihat Valyano ini normal. Laporan yang menyebut dia sakit jiwa atau hal lainnya itu tidak pantas dan menyakitkan bagi korban serta keluarganya,” tambahnya.

Ia juga meminta Kepala SPN Polda Jabar segera membenahi internal sekolahnya agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kita ingin Polri selalu profesional dan humanis, seperti yang diinstruksikan Kapolri. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang,” pungkas Sahroni.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru