TajukNasional Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai bahwa pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai sosok ndablek dan raja kecil di pemerintahan bisa menjadi indikasi adanya momentum bersih-bersih jajaran kabinet.
Adi menyebut bahwa Prabowo tengah mengevaluasi kinerja para pembantunya setelah empat bulan bekerja.
“Prabowo diharapkan publik segera melakukan reshuffle kabinet untuk mengganti pembantu-pembantu yang tidak bekerja sesuai ekspektasi. Empat bulan adalah waktu yang cukup untuk memberikan reward and punishment bagi para menteri,” kata Adi, Selasa (11/2).
Pernyataan tentang ndablek dan raja kecil kerap diungkapkan Prabowo dalam sepekan terakhir.
Menurut Adi, pernyataan tersebut bukan tanpa alasan dan kemungkinan menjadi sinyal untuk segera melakukan tindakan tegas.
“Harapannya pernyataan ini tidak sekadar diulang-ulang, tetapi langsung dieksekusi. Tanpa pandang bulu, baik dari kalangan partai, profesional, maupun relawan, jika mereka tidak bekerja sesuai harapan, harus diganti,” ujar Adi.
Adi juga menilai bahwa istilah raja kecil merujuk pada kalangan birokrat pemerintahan yang dinilai kurang sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran Prabowo.
“Kalangan birokrat yang terdampak efisiensi anggaran tentu merasa tidak nyaman. Dengan kebijakan ini, perjalanan dinas dan studi banding ke luar negeri yang sering dilakukan birokrat kini dibatasi,” jelasnya.
Menurut Adi, langkah Prabowo dalam melakukan efisiensi anggaran demi mendukung program pro-rakyat merupakan hal yang wajar.
Pernyataan Prabowo tentang raja kecil yang melawan kebijakan dapat menjadi momentum bersih-bersih dalam jajaran birokrasi.
“Ini momen perbaikan, agar anggaran tidak boros dan digunakan untuk kepentingan rakyat. Publik tahu birokrasi kita sering berbelit-belit dan boros, sehingga langkah Prabowo ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pemerintahan,” pungkas Adi.
