“Sapi saya tahun lalu beratnya lebih dari satu ton, dan tahun ini kembali dipercaya untuk jadi kurban presiden,” kata Aipda Eko ditemui di peternakannya, Koto Katik, Kecamatan Padang Panjang Timur, Jumat (30/5/2025).
Eko menuturkan, mulai serius menggeluti usaha peternakan sapi pada 2012 lalu. Saat itu hanya bermodalkan satu ekor sapi.
“Semua saya rintis dari nol. Saya beli sapi pertama dari tabungan sendiri, pelan-pelan tambah jadi dua, lalu lima, hingga sekarang puluhan.” ujarnya.
Kesuksesan itu tidak membuatnya lupa pada lingkungan. Eko justru membangun sistem kemitraan dengan petani dan peternak lokal melalui pola bagi hasil.
Editor: Kastolani Marzuki