Keputusan administratif yang membuat empat pulau yang sebelumnya masuk wilayah Aceh kini resmi menjadi bagian dari Sumatera Utara (Sumut) memantik amarah warga dari sejumlah daerah.
Gubernur Sumut, Bobby Nasution, ikut terseret dalam pusaran kritik publik meskipun tidak secara langsung terlibat dalam kebijakan tersebut.
Di media sosial, sindiran tajam pun bermunculan, satu diantara komentar pedas warganet yang menyerang Bobby Nasution adalah sebutan yang berbunyi untuk berbagi istri, “Istri aja gak mau dibagi, apalagi tanah!”.
Komentar pedas tersebut menjadi salah satu bentuk protes warganet terhadap polemik ini.
Tidak hanya itu, sejumlah tokoh pun ikut angkat bicara terkait polemik tersebut.
Salah seorang yang ikut menyoroti polemik tersebut adalah tokoh agama Sumatera Utara, Sanni Abdul Fattah. Pria yang aktif dalam kegiatan keagamaan tersebut menilai jika polemik tersebut telah memantik perpecahan diantara anak bangsa.
“Menurut Kami, polemik 4 pulau yang jelas milik Aceh ini telah memantik perpecahan diantara anak bangsa. Ini jelas akibat ulah Mendagri beserta kroni kroninya,” ungkap Sanni Abdul Fattah, Minggu (15/6).
Sebagai salah seorang tokoh agama Sumatera Utara, ia juga menilai ada agenda besar yang terselubung di balik proyek tersebut.
“Nampaknya ada agenda besar terselubung di balik proyek besar yang selama ini terjadi di negara kita, seperti di Rempang, Merauke, Air Bangis dan PIK 2,” tegasnya.
Belum lagi baru baru ini muncul kasus tambang di Raja Ampat yang dinilai Sanni merupakan agenda terselubung. “Belum reda lagi kasus itu, muncul lagi ulah dari Mendagri ini,” ujar Sanni Abdul Fattah.
Hal itu diakui Sanni, tentunya dapat memantik perpecahan dan konflik diantara anak bangsa.
“Seharusnya Presiden Prabowo me-evaluasi kinerja bawahannya yang mencoreng pemerintahannya. Siapa siapa orang yang merusak pemerintahannya, maka sudah seharusnya ‘diparkirkan’ saja,” ungkap Sanni dengan nada kesal.
Namun Sanni mengaku kecewa karena beberapa hari yang lalu, Presiden Prabowo malah mengatakan bahwa kabinetnya telah bekerja dengan baik.
“Geli dan lucu rasanya kami melihat. Pastinya masyarakat tersenyum sinis dan miris dengan pernyataan Presiden Prabowo itu,” demikian ungkap Sanni Abdul Fattah diakhir ucapannya.
Diketahui, ke-empat pulau di wilayah Provinsi Aceh menjadi bagian dari Provinsi Sumut. Keempat pulau tersebut yakni Pulau Mangkir Besar (juga dikenal sebagai Pulau Mangkir Gadang), Pulau Mangkir Kecil (Mangkir Ketek), Pulau Lipan dan Pulau Panjang.
Keputusan perpindahan wilayah administratif empat pulau yang sebelumnya masuk ke wilayah Aceh Singkil ke Kabupaten Tapanuli Tengah (Sumut) sesuai dengan Keputusan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Keputusan itu ditetapkan dalam Kepmendagri No. 300.2.2-2138/2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau yang terbit pada 25 April 2025.