loading…
CPNS Kemenag Khairunnisa bersama kedua orang tuanya. Foto/Kemenag.
Terlahir dari keluarga sederhana, sang ayah bekerja sebagai salesman sekaligus kurir obat di apotek, sementara ibunya menjadi ibu rumah tangga yang membantu ekonomi keluarga dengan menjahit tas bedcover dan menerima pesanan katering aqiqah.
Sejak kecil, Nisa sudah terbiasa memikul tanggung jawab. Di usia 10 tahun, ia mulai mengajar les privat dan mengaji anak-anak sekitar rumah untuk membantu kebutuhan sekolahnya.
Baca juga: Cerita Novia, Wisudawan Terbaik Unnes dengan IPK Tertinggi Meski Menderita Skoliosis
Kondisi ekonomi membuatnya sering tertahan ikut ujian karena belum melunasi biaya sekolah, tetapi ia tidak patah semangat. Ia justru membuktikan kemampuan akademiknya dengan menjadi juara umum saat lulus dari SMP.
Kesempatan emas datang saat ia diterima di SMA unggulan milik CT ARSA Foundation Deli Serdang dengan beasiswa penuh—yang mencakup biaya pendidikan, asrama, hingga kebutuhan sehari-hari.