loading…
Foto: Doc. Istimewa
Sri tampil memukau juri lewat inovasi risetnya yang bertajuk MaTangDetect (Application for Potato Pests Identification Based on Artificial Intelligence), yaitu sebuah aplikasi deteksi hama tanaman kentang berbasis kecerdasan buatan (AI). Didampingi dua dosen pembimbing, Dr Muhammad Haris dan Dr Dwiza Riana, ia mengembangkan aplikasi ini sebagai solusi praktis, murah, dan mudah digunakan oleh petani.
MaTangDetect memanfaatkan teknologi image recognition dan machine learning untuk mengidentifikasi jenis hama berdasarkan citra daun tanaman kentang. Aplikasi ini secara otomatis menganalisis gejala kerusakan, memberikan diagnosis, serta menyarankan langkah penanganan yang tepat.
“Saya melihat banyak petani kesulitan mengenali jenis hama secara cepat. Dari situ, saya merasa riset saya harus memberi dampak langsung. MaTangDetect kami kembangkan untuk menjembatani celah itu,” ujar Sri dalam keterangan tertulis, pada Rabu (2/7).
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada para dosen pembimbing dan Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis, yang telah memberikan dukungan penuh dalam proses pengembangan riset hingga tahap kompetisi internasional.
“Prestasi ini bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga buah dari kolaborasi dan semangat riset di UNM. Harapan saya, aplikasi ini dapat diadopsi secara luas oleh petani dan didukung oleh pemerintah daerah, khususnya di wilayah sentra kentang seperti Dieng dan Karo,” tambahnya.
Kemenangan ini menunjukkan bahwa Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis terus konsisten mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkontribusi nyata dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat melalui teknologi.
(unt)