Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan program dari kurikulum yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) semester 6 yang wajib dilakukan di mana mahasiswa terjun langsung ke lingkungan kerja sesuai bidang studi. Tujuan dari PKL tentunya memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa untuk mengembangkan apa yang telah dipelajari, juga dapat memperluas wawasan dan memperluas jaringan sebum benar-benar masuk lingkungan kerja.
Saya Arairis Akbar, sebagai mahasiswa Universitas Sumatera Utara, program studi kesejahteraan sosial yang telah mengikuti PKL 1 di panti asuhan menara kasih Indonesia, Gg. Melintang I No.47B, Padang Bulan Selayang I, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Kegiatan PKL ini dilaksanakan sejak 14 April hingga 28 Mei 2025, dengan bimbingan dari Ibu Emi Triani S. Sos, M.Si. selaku dosen pembimbing.
Dalam praktek kerja lapangan ini terdiri dari satu kelompok dengan tiga anggota, dimana kami masing-masing mendampingi satu orang anak panti secara intensif, dan untuk dimana jumlah anak yang ada di panti asuhan menara kasih Indonesia berjuang total 42 anak yang terdiri dari 20 perempuan dan 22 laki-laki dengan kisaran umur 3-12 tahun. Anak anak panti asuhan menara kasih Indonesia keseluruhan sudah ada yang duduk bangku sekolah dasar. Fokus penulis dalam PKL ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan melalui bimbingan belajar teknologi seperti smartphone untuk mempermudah dalam memahami materi pelajaran yang telah diberikan sekolah.
Pada hari pertama, awal bulan PKL melakukan pendekatan awal yang mana pendekatan awal dapat menentukan arah jalannya PKL ini untuk setiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Hari ke dua baru lah Saya dapat lebih akrab dengan anak-anak panti dan mendapatkan seorang anak panti yang dapat diminta menjadi klien dengan inisial IL. Di sini selama Saya berinteraksi dengan IL merupakan anak yang kurang memahami pembelajaran yang telah diberikan sekolah. Secara emosional IL juga kurang percaya diri dalam mengungkap hal yang ingin disampaikan.
Saya sebagai calon pekerja sosial, saya merasa bertanggung jawab untuk membantu klien menyelesaikan permasalahan tersebut melalui metode casework, yang terdiri dari enam tahap intervensi utama yaitu Engagement, assessment, Perencanaan, Intervensi, Evaluasi, dan Terminasi.
Engagement: Tahapan ini merupakan langkah awal dalam melakukan metode case work dengan memberikan pendekatan terhadap klien anak agar mendapatkan kepercayaan, dikarenakan kepercayaan klien akan memberikan dampak positif terhadap segala sesuatu yang akan dilaksanakan kedepannya.
assessment: Dilakukan dengan wawancara, observasi langsung, serta pemetaan kebutuhan menggunakan tools seperti ecomap dan format asesmen kondisi belajar. Informasi ini digunakan untuk menyusun perencanaan program intervensi yang spesifik dan sesuai dengan karakteristik tiap anak. Rencana intervensi mencakup penyusunan modul belajar digital, jadwal sesi bimbingan tatap muka, dan metode apresiasi berbasis minat anak.
Perencanaan: Selama fase perencanaan ini, partisipasi aktif anak sangat ditekankan agar program memiliki keberlanjutan. Hal ini yang menyatakan bahwa keterlibatan klien adalah kunci dari keberhasilan proses pemecahan masalah secara mandiri dan bertanggung jawab.
Intervensi: Dilaksanakan melalui pelatihan penggunaan perangkat digital, pemberian materi pelajaran sekolah berbasis video interaktif, beserta pembimbingan secara tatap muka. Anak-anak secara aktif dilibatkan dalam proses evaluasi melalui refleksi mingguan, pre-test dan post-test, serta diskusi kelompok kecil.
Evaluasi: Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan efektivitas metode serta arah penyesuaian program. Setelah perubahan perilaku dan peningkatan minat belajar tercapai.
Terminasi: Dilakukan sebagai bentuk penghentian intervensi dengan tetap memberikan bekal lanjutan berupa akses materi pembelajaran dan pelatihan belajar mandiri. Metode casework terbukti relevan dan cukup terbilang efektif dalam meningkatkan kapasitas belajar dan motivasi anak-anak panti, terutama dalam lingkungan pendidikan yang terbatas.
Sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih, saya dan rekan-rekan memberikan hadiah sederhana kepada pengurus panti dan anak-anak sebagai simbol penghargaan atas kerja sama selama program PKL berlangsung.
Pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi saya sebagai calon pekerja sosial dalam menghadapi dinamika masalah sosial.
Artikel ini adalah tugas publikasi Praktik Kerja Lapangan ( PKL) dengan dosen pengampu Bapak Fajar Utama Ritonga, S.Sos., M.Kesos dan dosen pembimbing ibu Emi Triani S. Sos, M.Si.