Pemerintah Provinsi (Pemrpvo) Sumatera Utara (Sumut) melepas keberangkatan 1.200 peserta Mudik Gratis Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Acara berlangsung di Terminal Amplas, Jalan Panglima Denai, Medan, Sabtu (21/12).
Staf Ahli Bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, dan Pemberdayaan Masyarakat, Suherman yang mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni pada acara tersebut menyampaikan, Program Mudik Gratis ini menggunakan 35 armada bus dengan tujuh rute tujuan ke berbagai kabupaten/kota di Sumut.
“Ini salah satu upaya kita mengurangi biaya transportasi bagi pemudik, mengurangi pemudik dengan sepeda motor dan memperlancar lalu lintas,” katanya.
Kepada para pemudik, ia berpesan, untuk tetap berhati-hati selama perjalanan. Begitu juga dengan sopir dan awak bus, agar mematuhi peraturan lalu lintas dan memberikan kenyamanan kepada penumpang.
“Ini yang sangat penting, tetap hati-hati, awak bus kalau lelah istirahat, taati lalu lintas, jangan ugal-ugalan karena keselamatan nomor satu,” imbaunya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut Agustinus Panjaitan menyampaikan, program ini dirancang untuk memfasilitasi masyarakat pulang kampung dengan aman dan nyaman. Sekaligus mengurangi risiko kecelakaan akibat penggunaan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.
“Sekitar 80% kecelakaan terjadi pada pengendara roda dua. Karena itu, masyarakat diimbau memanfaatkan angkutan umum untuk perjalanan mudik. Program ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat lebih memilih angkutan umum,” ujar Agustinus.
Adapun ketujuh rute yang dilayani meliputi, Medan-Parapat-Sibolga, Medan-Parapat-Tarutung, Medan-Parapat-Siborongborong-Pakkat-Barus, Medan-Kabanjahe-Sidikalang-Salak, Medan-Kabanjahe-Pangururan, Medan-Kabanjahe-Tigabinanga, dan Medan-Kisaran-Rantau Prapat.
Untuk menjamin keselamatan, Dishub Sumut telah melakukan inspeksi kelayakan kendaraan, tes urine pengemudi, dan pemasangan rambu keselamatan di jalur mudik. Juga bekerja sama dengan BMKG untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, serta menyiapkan jalur alternatif. Semua ini dilakukan demi kenyamanan dan keamanan pemudik.
Melihat banyaknya peminat masyarakat, ia berharap program ini menjadi solusi strategis untuk menciptakan mudik yang aman, tertib, dan nyaman. “Kami berharap program ini terus berlanjut setiap tahun agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” pungkas Agustinus.
Program ini mendapatkan antusiasme luar biasa dari masyarakat. Kuota yang tersedia telah terpenuhi sejak pendaftaran dibuka.
Selain itu, banyak mahasiswa yang memanfaatkan program ini, seperti Joy Simbolon, mahasiswi Universitas HKBP Nommensen. “Kalau ada yang gratis, kenapa tidak dimanfaatkan? Kita bisa berhemat dan pemerintah sudah sangat baik memfasilitasi,” katanya.
Hal serupa dirasakan Malia Situmeang (23) dan temannya, Valentinus Pasaribu, mahasiswa Unika yang akan mudik ke Sibolga. Mereka menyebut program ini tepat sasaran, khususnya bagi mahasiswa yang sering kehabisan uang di akhir bulan.
“Kemarin kami cek ongkos travel ke Sibolga sekitar Rp200 ribu per orang. Dengan program ini, kami masing-masing bisa hemat ratusan ribu. Jelas sangat membantu,” kata Valentinus.