Rabu, Juni 18, 2025

Peran Sosialisasi dan Edukasi dalam Meningkatkan Kepatuhan Iuran BPJS Ketenagakerjaan Berita Terkini Medan Sumut

A. Pendahuluan

Jaminan sosial merupakan pilar penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sosial suatu negara. Di Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan hadir sebagai lembaga hukum publik yang bertugas memberikan perlindungan bagi para pekerja dari risiko seperti kecelakaan kerja, kehilangan pekerjaan, hingga pensiun.

Namun, implementasi program ini masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pemahaman masyarakat. Banyak pekerja, khususnya di sektor informal dan UMKM, belum memahami sepenuhnya manfaat BPJS Ketenagakerjaan, bahkan di antaranya masih menganggap iuran sebagai beban biaya, bukan sebagai bentuk investasi perlindungan diri.

Di sinilah peran sosialisasi dan edukasi menjadi sangat krusial. Sosialisasi bertujuan memperluas jangkauan informasi, sedangkan edukasi memberikan pemahaman mendalam yang mendorong perubahan perilaku. Salah satu inisiatif yang menonjol adalah program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), yang melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk membantu kegiatan edukasi dan promosi manfaat BPJS Ketenagakerjaan di lapangan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif yang didukung dengan data kualitatif dari hasil wawancara dan observasi. Fokus penelitian adalah di Kota Medan pada periode 2023–2024.

Populasi terdiri dari pelaku usaha formal dan UMKM yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan. Sampel sebanyak 50 entitas dipilih secara purposive, yaitu perusahaan dan UMKM yang telah mengikuti program sosialisasi BPJS.

produk kecantikan untuk pria wanita

Survei dengan skala Likert untuk mengukur persepsi responden terhadap efektivitas edukasi dan sosialisasi.

Wawancara semi-terstruktur dengan staf BPJS, HRD perusahaan, dan pelaku UMKM.

Dokumentasi dari laporan kepatuhan dan pelaksanaan program sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan Medan.

iklan peninggi badan

Teknik Analisis Data

Data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan regresi linear sederhana, sementara data kualitatif dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan).

Peningkatan Tingkat Kepatuhan Iuran

Tahun Peserta Terdaftar Peserta Patuh Tingkat Kepatuhan

2023 150.000 130.500 87,0%

2024 160.000 145.600 91,0%

Interpretasi: Terjadi peningkatan jumlah peserta sebesar 6,7% dan kenaikan tingkat kepatuhan sebesar 4%. Hal ini mencerminkan dampak positif dari kegiatan sosialisasi dan edukasi yang dilakukan secara konsisten.

Sosialisasi yang dilakukan secara langsung dan dua arah terbukti meningkatkan pemahaman peserta. BPJS Ketenagakerjaan telah mengunjungi lebih dari 300 perusahaan dan 500 UMKM di Medan. Siregar (2020) menyatakan bahwa “dialog sosialisasi dua arah dapat meningkatkan pemahaman dan komitmen peserta.”

Edukasi jangka panjang mendorong peserta melihat iuran sebagai bentuk perlindungan, bukan sekadar beban biaya. Modul edukasi yang digunakan mencakup studi kasus kecelakaan kerja dan simulasi manfaat jaminan. Agus Prabowo (2019) menekankan pentingnya pemahaman manfaat jangka panjang dalam membentuk kesadaran peserta.

Sinergi Sosialisasi dan Edukasi

Gabungan antara pengetahuan (edukasi) dan keterlibatan langsung (sosialisasi) membentuk pembelajaran kontekstual yang kuat. Ini sejalan dengan teori pembelajaran eksperiensial Kolb (1984) yang menyebutkan bahwa pengalaman langsung adalah metode belajar paling efektif.

  • Proses pelaporan upah yang lambat dan belum otomatis.
  • Integrasi data antar lembaga (Disdukcapil, Dinas Ketenagakerjaan, BPJS) belum optimal.
  • Rendahnya literasi keuangan peserta.

Otomatisasi pelaporan upah berbasis digital dan kolaborasi dengan penyedia fintech lokal.

Pelatihan literasi bisnis dan simulasi manfaat sosial bagi UMKM.

Pembentukan forum koordinasi bulanan antara BPJS, asosiasi pengusaha, perguruan tinggi, dan pemerintah daerah.

Dashboard monitoring kepesertaan berbasis lintas lembaga.

Program sosialisasi dan edukasi BPJS Ketenagakerjaan di Kota Medan telah menunjukkan hasil nyata dengan meningkatnya tingkat kepatuhan iuran dari 87,0% menjadi 91,0% dalam kurun waktu satu tahun. Metode dialog interaktif, studi kasus, dan pelatihan langsung terbukti mengubah persepsi peserta, dari melihat iuran sebagai beban menjadi investasi perlindungan jangka panjang.

  • Otomatisasi Laporan : Sistem digital untuk efisiensi dan pengurangan kesalahan input.
  • Peningkatan Literasi Sosial dan Finansial: Modul singkat dan workshop kolaboratif dengan perguruan tinggi.
  • Kolaborasi Berkelanjutan: Forum koordinasi lintas sektor.
  • Integrasi Data Lintas Instansi: Dashboard pengawasan dan evaluasi bersama.

Terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan atas izin akses data dan dokumentasi.

Penghargaan khusus kepada Kapten Patimura, Kecamatan Medan Baru, atas bimbingan dan wawancara mendalam.

Terima kasih kepada Universitas Sumatera Utara atas dukungan kolaborasi dalam pelaksanaan studi ini.

Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi strategis dalam perbaikan program edukasi dan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan.

Agus Prabowo. (2019). Manajemen Risiko Ketenagakerjaan. Jakarta: Pustaka Abadi.

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan. (2025). Laporan Tahunan 2023–2024.

Kolb, D. A. (1984). Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and Development.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2014). Qualitative Data Analysis. SAGE Publications.

Moleong, L. J. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Siregar, M. (2020). “Dinamika Sosialisasi Jaminan Sosial di Indonesia,” Jurnal Kebijakan Ketenagakerjaan, 12(1), 41–58.

Siwi, A. F., & Supriyono. (2023). Karya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 202–206.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, E. (2018). Edukasi Keuangan bagi UMKM. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru