Tahukah Anda bahwa masih banyak pekerja di sektor informal yang belum terlindungi oleh jaminan sosial? Padahal, risiko pekerjaan di sektor ini tak kalah besar dari sektor formal. Salah satu alasan utamanya adalah minimnya pemahaman tentang pentingnya perlindungan sosial, serta kesulitan dalam mengakses informasi dan layanan. Tapi kabar baiknya, kini ada sosok tak terduga yang menjadi pahlawan di balik peningkatan partisipasi ini: pekerja sosial!
Dalam berbagai studi dan praktik lapangan, pekerja sosial terbukti menjadi elemen penting yang menjembatani pekerja rentan dengan program BPJS Ketenagakerjaan. Peran mereka sangat beragam dan saling melengkapi. Sebagai pendidik, mereka hadir di tengah masyarakat untuk menyampaikan informasi secara langsung, dengan pendekatan yang mudah dimengerti, penuh empati, dan relevan dengan keseharian para pekerja.
Tidak berhenti di situ, mereka juga berperan sebagai perantara yang memfasilitasi komunikasi antara pekerja dan lembaga terkait. Proses administratif yang seringkali membingungkan bagi masyarakat awam, menjadi lebih mudah dan cepat dengan bantuan mereka. Bahkan, banyak pekerja yang akhirnya bisa mendaftar BPJS Ketenagakerjaan karena adanya dorongan dan pendampingan langsung dari para pekerja sosial.
Dalam peran sebagai advokat, mereka memperjuangkan hak-hak pekerja rentan agar tidak terabaikan. Mereka menjadi suara bagi mereka yang seringkali tidak terdengar, mendorong kebijakan yang lebih inklusif, dan mengingatkan pemangku kepentingan tentang pentingnya keadilan sosial.
Dan sebagai pengorganisir komunitas, para pekerja sosial menggerakkan masyarakat untuk saling mendukung dan menyebarkan informasi. Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil, mengadakan diskusi rutin, dan memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan edukasi. Metode ini terbukti lebih efektif daripada pendekatan formal yang kaku dan sulit dipahami.
Pendekatan yang digunakan oleh pekerja sosial ini bersifat personal, partisipatif, dan berbasis komunitas. Mereka tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga memastikan bahwa informasi tersebut benar-benar dipahami, diterima, dan diaplikasikan. Inilah yang menjadi kunci utama keberhasilan mereka dalam mendorong peningkatan kesadaran dan partisipasi pekerja rentan terhadap program jaminan sosial.
Tentu saja, tantangan masih banyak. Rendahnya literasi, minimnya akses digital, serta ketidakpercayaan terhadap institusi masih menjadi hambatan besar. Namun, keberadaan pekerja sosial menjadi harapan yang nyata. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, empati yang tinggi, dan pemahaman mendalam tentang dinamika sosial masyarakat, mereka mampu menembus batas-batas yang selama ini menghalangi perubahan.
Kolaborasi antara pekerja sosial dan BPJS Ketenagakerjaan adalah langkah strategis yang perlu diperkuat. Sinergi ini mampu menciptakan sistem perlindungan sosial yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga manusiawi dan inklusif. Mereka bukan sekadar penghubung – mereka adalah agen perubahan yang bekerja dari akar rumput, membawa semangat keadilan dan perlindungan ke setiap lapisan masyarakat.
Inilah saatnya kita melihat pekerja sosial sebagai pahlawan modern dalam dunia ketenagakerjaan. Mereka hadir tidak dengan jubah atau kekuatan super, tetapi dengan ketulusan, pengetahuan, dan aksi nyata yang mengubah hidup banyak orang. Bersama mereka, masa depan pekerja rentan akan jauh lebih terjamin dan sejahtera!
)* Epri Rifdah Nabillah 220902074
Keysha Mumtazah Silalahi 220902022
Muhammad Farid Syahreza 220902010