PKL (Praktek Kerja Lapangan) adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan cara turun langsung ke dunia lapangan untuk mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari selama di bangku kuliah. Tujuannya agar mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata, memahami proses kerja di lapangan, serta meningkatkan kompetensi dan kesiapan mereka saat nanti masuk ke dunia kerja. PKL biasanya merupakan bagian dari kurikulum pendidikan sebagai bentuk pengenalan dan pelatihan praktis bagi mahasiswa.
Saya, Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (Kessos) FISIP Universitas Sumatera Utara, Esekiel Pranata Ginting dengan NIM 220902099, dengan dosen pengampu Bapak Fajar Utama Ritonga, S.Sos., M.Kesos, dan supervisor sekolah Bapak Gusti Pirandy S.Sos., M.Kesos, telah selesai melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sebagai pemenuhan laporan PKL 1, dimana PKL 1 merupakan mata kuliah prasyarat pada Program Studi Kesejahteraan Sosial, FISIP USU.
Di hari pertama melaksanakan praktikum ke panti, yaitu awal bulan Maret 2025, saya melakukan pertemuan pertama dengan mengadakan observasi dan selanjutnya perkenalan diri antara saya dengan anak-anak di panti. Setelah melakukan perkenalan diri dengan anak panti, pertemuan berikutnya saya memberikan ice breaking, mewarnai, merakit gelang, bersama anak-anak di panti. Saya juga memberikan materi singkat tentang presentasi.
Kemudian pada bulan April, praktikkan meminta izin kepada pihak panti agar dapat melaksanakan pendekatan kepada salah satu klien yang berinisial A untuk melakukan asesmen guna mengetahui masalah yang dimiliki oleh klien. A berusia 14 tahun yang mengalami kurang percaya diri dan kurangnya pemahaman dalam pembelajaran matematika.
Metode yang diterapkan oleh penulis adalah metode casework, yang melibatkan pendekatan individual untuk membantu klien mengatasi masalah pribadi dan sosial mereka.
Pada tahap ini, penulis mengidentifikasi masalah, potensi, dan kebutuhan klien yang akan diselesaikan. Praktikan melakukan wawancara bersama klien untuk menggali informasi lebih dalam dan mendengarkan permasalahan yang dihadapi oleh klien, dimana hasil wawancara menunjukkan rasa kurang percaya diri klien dan kurangnya pemahaman dalam pelajaran matematika.
Pada tahap ini, praktikan merencanakan langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah klien. Praktikan membantu klien dengan merancang rencana yang bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan pemahaman pelajaran matematika secara bertahap, serta menentukan teknik dan strategi yang sesuai, seperti latihan keterampilan dan latihan berpikir positif. Praktikan juga memberikan materi dan membuat latihan soal.
Pada tahap ini, praktikan melakukan berbagai kegiatan untuk membantu klien yang kurang percaya diri dan kurangnya pemahaman dalam pembelajaran matematika. Praktikan melibatkan klien secara aktif dalam berbagai rangkaian kegiatan yang sudah direncanakan. Praktikan juga memberikan motivasi dan edukasi kepada klien yang merasa kurang percaya diri, serta memberikan materi dan membuat latihan soal.
Tahap evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana program intervensi motivasi diri telah dilaksanakan dan berhasil. Pada tahap ini, praktikan melakukan pemantauan terhadap perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai oleh klien.
Tahap terminasi adalah saat di mana hubungan kerja atau kontrak dengan klien diakhiri. Pemutusan hubungan ini dilakukan setelah seluruh tujuan program tercapai dengan baik. Penulis mengakhiri hubungan profesional dengan klien berdasarkan hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan telah memberikan hasil sesuai harapan.