Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) intensif melakukan sosialisasi keselamatan berkendara kepada pelajar SMA/SMK sederajat untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang tinggi. Program ini menjadi respons terhadap banyaknya kecelakaan yang melibatkan pelajar di Sumatera Utara.
Kepala Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan, menyatakan bahwa lakalantas merupakan ancaman serius di provinsi ini. “Pada tahun 2023, terjadi 6.739 kecelakaan dengan 1.559 korban meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 2.548 kasus atau 37 persen melibatkan pelajar,” ungkap Agustinus, Rabu (10/7).
Agustinus menjelaskan, faktor utama penyebab kecelakaan adalah perilaku pengemudi, dengan sepeda motor sebagai kendaraan yang paling banyak terlibat. “Pengemudi merupakan penyebab terbesar kecelakaan lalu lintas, dan 75 persen dari kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor,” tambahnya.
Untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas di kalangan pelajar, Dishub Sumut telah mengedukasi sekitar 15 ribu pelajar di 97 SMA/SMK sederajat di Sumut sepanjang tahun 2023. Edukasi ini terus dilanjutkan pada 2024 guna memastikan pelajar memiliki pemahaman yang kuat tentang keselamatan di jalan raya. Sepanjang 2024, Dishub Sumut telah mengedukasi ribuan pelajar SMA/SMK/Sederajat. Teranyar, Dishub Sumut mengedukasi pelajar di SMKN 13 Medan, SMAN 19 Medan, dan SMK Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli.
Selain sosialisasi, Dishub Sumut juga meluncurkan program Pelajar Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas. Program ini bertujuan menciptakan agen perubahan di kalangan pelajar yang dapat mengkampanyekan pentingnya keselamatan berkendara di lingkungan sekolah dan keluarga. “Kami berharap para pelajar ini dapat memotivasi lingkungan sekitarnya serta terlibat aktif dalam menyebarkan informasi dan pengetahuan terkait keselamatan lalu lintas,” kata Agustinus.
Data dari Jasa Raharja Sumut menunjukkan peningkatan jumlah korban kecelakaan lalu lintas dari 457 korban pada tahun 2022 menjadi 615 korban pada tahun 2023. Mayoritas korban adalah pengguna sepeda motor berusia produktif (26-55 tahun), menambah urgensi program sosialisasi yang dilakukan Dishub Sumut.
“Kami yakin, usaha sekecil apapun yang kita lakukan, termasuk sosialisasi yang terus digencarkan, ini dapat berkontribusi terhadap upaya menekan angka lakalantas dan meningkatkan keselamatan berkendara di kalangan generasi muda,” pungkas Agustinus.
Lakalantas