MA justri menyatakan Freddy terbukti bersalah dan menjatuhinya dengan pidana penjara selama 5 tahun dan denda senilai Rp100 juta subsider 2 bulan kurungan.
Amar putusan itu tertuang dalam putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 6277 K/Pid.Sus/2024, tertanggal 10 Oktober 2024.
Kepala Seksi Intelejen Kejari Labuhanbatu Memed Rahmad Sugama mengatakan, Freddy Simangunsong dieksekusi dari sebuah rumah di Perumahan DL Sitorus di Jalan Lintas Sumatera, Desa Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Selasa (12/11/2024).
“Selama proses pelaksanaan eksekusi terpidana Freddy Simangunsong bersikap kooperatif dan langsung dibawa ke Kantor Kejaksaan Negeri Labuhanbatu untuk pemeriksaan kesehatan,” ujar Memed, Kamis (14/11/2024).
Setelah dinyatakan sehat oleh tim Dokter RSUD Rantauprapat, yang bersangkutan kemudian diserahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Rantauprapat untuk menjalani hukuman pidana.
Memed menjelaskan, Freddy Simangunsong telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa anak melakukan perbuatan cabul yang dilakukan oleh wali atau orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga.
Perkara ini bermula dari laporan orang tua korban ke Polres Labuhanbatu. Laporan itu dilayangkan pada 16 Agustus 2023.
Baca Juga
Breaking News, Ibu Ronald Tannur Ditetapkan Tersangka Kasus Suap Vonis Bebas
Berdasarkan keterangan korban, aksi pencabulan itu terjadi pada 5 Juli 2023 pukul 01.00 WIB di rumah Freddy dan istri mudanya. Saat itu, Freddy tiba-tiba masuk ke dalam kamar korban dan langsung mencabulinya.
Editor: Donald Karouw