TajukNasional Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Benny K Harman, mengungkapkan keheranannya terhadap langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meralat penetapan tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) di Bank Indonesia (BI). Benny menyampaikan kritik tersebut melalui akun media sosialnya, Senin (23/12).
“Mengapa KPK seperti ini kerjanya? Sudah memeriksa dan menetapkan seseorang sebagai tersangka korupsi, tetapi kemudian diralat,” tulis Benny.
Ia menilai langkah KPK tersebut dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah tersebut. “Hal seperti ini membuat rakyat semakin ragu terhadap KPK. KPK akan lumpuh jika kalah melawan hati nuraninya sendiri,” tambah Benny K Harman.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, menyatakan bahwa hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus tersebut. “Surat perintah penyidikan ini masih bersifat umum. Belum ada tersangka yang tercantum di dalamnya,” ujar Tessa pada Kamis (19/12).
Tessa juga menegaskan bahwa penyidik KPK belum melakukan tindakan lebih lanjut setelah penggeledahan yang dilakukan di kantor BI pada Senin (16/12) malam. “Penyidik masih menganalisis dokumen dan barang bukti yang disita saat penggeledahan tersebut,” jelasnya.
Dalam penggeledahan tersebut, KPK menyita sejumlah dokumen dan bukti elektronik yang diduga berkaitan dengan dugaan korupsi penggunaan dana CSR BI. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Rudi Setiawan, mengungkapkan bahwa dokumen yang disita mencakup informasi mengenai jumlah dana CSR dan daftar penerimanya.
“Kami menemukan dokumen terkait besaran dana CSR dan pihak-pihak yang menerima. Itu yang sedang kami pelajari,” ujar Rudi di Gedung Juang KPK pada Selasa (17/12/2024).
Rudi juga mengungkapkan bahwa salah satu ruangan yang digeledah adalah ruang kerja Gubernur BI, Perry Warjiyo. “Kami menggeledah beberapa ruangan, termasuk ruang Gubernur BI,” katanya.
Langkah KPK yang meralat status tersangka dalam kasus ini menuai sorotan publik. Banyak pihak, termasuk legislator seperti Benny K Harman, mendesak KPK untuk menjaga profesionalisme dan integritas dalam mengusut kasus-kasus korupsi demi memulihkan kepercayaan masyarakat.