Kamis, Mei 22, 2025

Jansen Sitindaon: Mantan Presiden Adalah Aset Diplomasi Indonesia

TAJUKNASIONAL.COM – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menegaskan bahwa mantan presiden tetap menjadi aset penting bangsa dalam memperkuat diplomasi Indonesia, meskipun telah purnatugas.

Pernyataan ini disampaikan Jansen menanggapi langkah Presiden Prabowo Subianto yang menunjuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), sebagai utusan khusus untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.

“Setelah Pak Prabowo menjabat, ‘diplomatic resources’ kita di dalam negeri yang bertenaga itu ya tiga mantan presiden yang masih hidup,” kata Jansen Sitindaon melalui akun X miliknya, Minggu (27/4/2025).

Ketiga sosok tersebut adalah Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo.

Menurut Jansen, pengalaman dan jejaring internasional para mantan presiden sangat berharga. Ia mencontohkan hubungan baik SBY dengan pemimpin dunia seperti Xi Jinping, Vladimir Putin, dan Recep Tayyip Erdogan, serta kedekatan Jokowi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri India Narendra Modi. Megawati, tambahnya, juga memiliki koneksi luas di tingkat global.

“Jika dibutuhkan, dalam hal-hal tertentu negara bisa mengutus mereka. Para mantan presiden ini adalah aset bagi bangsanya,” ujarnya.

Jansen Sitindaon juga menilai keputusan Presiden Prabowo menunjuk Jokowi sebagai utusan khusus sudah tepat. Ia menyebutkan, selain untuk menghormati Vatikan, kehadiran Jokowi memiliki dasar historis karena ia pernah menjamu Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia tahun lalu.

“Banyak yang senang meributkan hal remeh temeh. Padahal sudah benar Presiden Prabowo menunjuk Pak Jokowi. Negara lain juga mengutus kepala negara atau pemerintahan yang menjabat saat itu. Jadi teman-temannya,” jelas Jansen.

Ia menegaskan, Presiden yang sedang menjabat berhak menunjuk siapa saja sebagai utusan khusus, termasuk para mantan presiden yang masih hidup.

“Para mantan presiden ini sesungguhnya adalah aset bangsa kita untuk diplomasi internasional dan kebutuhan lainnya, termasuk menghargai negara lain ketika Presiden tidak bisa hadir,” tutupnya.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru