TAJUKNASIONAL.COM — Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia memberikan penjelasan resmi terkait fenomena banyaknya jemaah haji asal Indonesia yang memilih berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina saat puncak ibadah haji tahun ini.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, mengakui adanya keterlambatan dalam proses evakuasi jemaah dari Muzdalifah menuju Mina, yang berakibat pada sebagian jemaah menempuh perjalanan kaki sejauh belasan kilometer.
Menurut Hilman, jadwal awal pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah sudah disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi, yaitu dimulai pada pukul 23.35 Waktu Arab Saudi (WAS), bertepatan dengan 10 Zulhijjah 1446 H.
“Secara umum pemberangkatan dimulai tepat waktu, tetapi proses keseluruhan baru rampung pada 09.40 WAS, atau terlambat 40 menit dari target,” jelas Hilman dalam siaran pers dari Mekkah.
Baca Juga: Muslim Ayub Desak Reformasi Total Layanan Haji: Usul Bentuk Pansus DPR