TAJUKNASIONAL.COM – Pembangunan infrastruktur pilar utama dalam pemerataan dan pertumbuhan. Serta menjadi kunci penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Hal ini ditegaskan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, dalam pidatonya pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6/2025).
Rachmat Pambudy menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan harus mampu menjawab permasalahan masyarakat, terutama kelompok pendapatan menengah dan mayoritas warga.
“Kita berupaya mengurangi kemiskinan dari 70 persen menjadi sekarang di bawah 10 persen,” ujarnya, seraya menekankan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari peran pembangunan infrastruktur.
Ia menggarisbawahi bahwa infrastruktur memiliki peran vital dalam menyediakan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk pangan, pendidikan, dan kesehatan.
“Kita telah membangun sekolah-sekolah, mengembangkan negara kita, dan membuat bangsa kita menjadi percontohan, bukan hanya di Asia dan Asia Pasifik, tetapi juga di dunia,” kata Rachmat.
Pembangunan infrastruktur fisik, menurutnya, berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat karena mendorong peningkatan layanan publik dan produktivitas ekonomi.
Ia menyebut kerja sama erat dengan Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bentuk sinergi yang krusial dalam mempercepat pembangunan nasional.
“Kadang saya berbicara, walaupun saya Menteri Bappenas, saya cukup senang bekerjasama dengan Menko AHY. Karena tanpa infrastruktur, kita tidak bisa membangun dan mengembangkan bangsa kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Pambudy mengutip Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa Indonesia sebagai bangsa besar hanya bisa tumbuh dan berkembang melalui pembangunan infrastruktur yang kuat.
“Bangsa seperti Indonesia hanya dapat dibangun dan berkembang jika kita membangun infrastruktur,” tegas Rachmat.
Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan Bappenas mencakup aspek fisik, sosial, ekonomi, dan digital. Namun, infrastruktur fisik tetap menjadi fondasi utama dalam transformasi pembangunan yang inklusif.