Persib Tolak Bonus Pemprov Jabar, Kenapa?
Klub sepak bola Persib Bandung secara tegas menolak bonus senilai Rp1 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penolakan ini disampaikan oleh manajemen sebagai bentuk kejelasan prinsip, akuntabilitas, dan menjaga kepercayaan publik, khususnya bobotoh.
Kronologi Bonus Rp1 Miliar yang Tidak Diterima
Pada Senin, 26 Mei 2025, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku telah mengumpulkan dana secara pribadi dan menyerahkannya kepada perwakilan pemain Persib:
“Udah bonus, uangnya jelas. Saya ngambil tabungan Rp800 juta, lalu jual sapi saya, laku Rp200 juta. Halal,” ujar Dedi di Gedung DPRD Jabar.
Namun faktanya, dana yang tersedia dan telah dikumpulkan hanya Rp365 juta, seperti diakui oleh Sekda Provinsi Jabar.
Reaksi dari Persib: Tidak Sesuai Janji
Umuh Muchtar, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, menyatakan bahwa dana yang tak mencapai Rp1 miliar akan ditolak:
“Sudah diinstruksikan kepada staf di Persib, saya tolak. Kalau belum genap Rp1 miliar, jangan dikasih.”
Sikap ini diambil guna menghindari konflik persepsi, terutama di kalangan suporter setia Persib.
Respons Sekda Jabar
Herman Suryatman, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, mengatakan:
“Kan itu mah sukarela ya, saya kira sudah jelas.”
Namun demikian, dana Rp365 juta dari ASN Pemprov dikembalikan Persib, sekalipun nantinya akan dikumpulkan penuh.
Alasan Penolakan Bonus oleh Persib
- 🔴 Nominal tidak sesuai dengan janji awal Rp1 miliar penuh
- ⚠️ Menghindari kesalahpahaman di kalangan bobotoh
- 🧩 Menjaga integritas dan menghindari konflik berkepanjangan
- 🔁 Dana Rp365 juta tetap dikembalikan meskipun nanti terkumpul
Baca Juga: Pemerintah Targetkan 30 Sekolah Rakyat di Jawa Barat untuk Anak dari Keluarga Miskin Ekstrem
Kesimpulan
Persib Tolak Bonus Pemprov Jabar menjadi contoh penting bagaimana klub olahraga juga menjunjung tinggi prinsip dan transparansi. Sikap tegas ini dapat menjadi standar bagi klub lain dalam menjaga integritas di tengah perhatian publik yang tinggi.