TajukNasional Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dalam pidatonya di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Developing Eight Countries (D-8) yang berlangsung di Kairo, Mesir, Kamis (19/12).
Pidato tersebut mendapat perhatian luas, terutama terkait dengan solidaritas internasional dan isu kemanusiaan.
Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, menilai pernyataan Presiden Prabowo menggambarkan rasa keprihatinan terhadap lemahnya solidaritas di kalangan negara-negara Muslim, terutama dalam menghadapi isu perdamaian dan kemanusiaan.
Yusak menyebut pidato Prabowo sangat tepat dan konkret, menunjukkan komitmen Indonesia untuk mempertahankan marwah dan martabat kemanusiaan, khususnya dalam mendukung Palestina.
“Pidato Prabowo sangat bagus dan konkret, memperlihatkan komitmen Indonesia dalam isu kemanusiaan seperti Palestina,” ujar Yusak, Sabtu (21/12).
Menurutnya, Presiden Prabowo memberikan semangat baru dalam penegakan hak asasi manusia (HAM) di dunia tanpa memandang agama, suku, atau ras.
Lebih lanjut, Yusak berharap Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam penegakan HAM global, dengan mengedepankan prinsip persatuan yang kokoh di kalangan negara-negara Muslim.
“Tanpa persatuan yang solid, sulit bagi negara-negara Muslim untuk bersatu membela Palestina,” tambahnya.
Dalam pidatonya di KTT D-8, Prabowo dengan lantang menyuarakan pentingnya kemerdekaan Palestina dan menyoroti ketidakadilan dalam penerapan hak asasi manusia secara global.
“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan,” tegas Presiden Prabowo.
Pernyataan tersebut menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan memperjuangkan hak asasi manusia secara global.