MimbarAndalas – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Ossy Dermawan, mengapresiasi pengelolaan kawasan reforma agraria berbasis produktivitas saat kunjungannya ke Sulawesi Tengah, Rabu (4/12). Salah satu agenda utamanya adalah meninjau langsung Kampung Reforma Agraria di kawasan Kebun Anggur, Kelurahan Duyu, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Dalam kunjungannya, Ossy menyampaikan kebanggaannya terhadap keberhasilan Kelompok Tani Duyu Bangkit dalam memanfaatkan lahan reforma agraria menjadi kawasan produktif yang bernilai ekonomis. Selain menghasilkan anggur berkualitas tinggi, kawasan ini juga dikelola sebagai destinasi agrowisata edukasi, yang telah memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat setempat.
“Ini adalah bukti konkret bahwa reforma agraria tidak hanya soal redistribusi lahan, tetapi juga tentang bagaimana lahan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelompok Tani Duyu Bangkit telah menunjukkan bahwa lahan reforma agraria bisa menjadi aset ekonomi yang berharga,” ujar Ossy, Kamis (5/12).
Kelompok Tani Duyu Bangkit, yang sering dijuluki sebagai penggerak “peng(anggur)an,” telah berhasil menciptakan inovasi dalam mengelola kebun anggur mereka. Dengan menjadikan kebun ini sebagai objek agrowisata, kelompok tani ini tidak hanya meningkatkan pendapatan ekonomi lokal tetapi juga menjadikan Kelurahan Duyu sebagai destinasi wisata alternatif di Kota Palu.
“Keberhasilan ini selaras dengan visi reforma agraria yang berkelanjutan, di mana pemberdayaan masyarakat menjadi kunci utama. Kami akan terus mendorong model ini agar dapat direplikasi di daerah lain,” tambah Ossy.
Asisten Bidang Administrasi Perekonomian Kota Palu, Husaema, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyampaikan dukungan pemerintah daerah terhadap inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui reforma agraria. Ia menegaskan bahwa konsep ini akan terus diintegrasikan ke dalam program pembangunan daerah.
Kepala Kanwil ATR/BPN Sulawesi Tengah, Muhammad Tansri, juga mendampingi Wamen ATR/BPN dalam kunjungan ini. Ia menilai keberhasilan di Duyu dapat menjadi model percontohan pengelolaan reforma agraria di wilayah lain di Sulawesi Tengah. “Kami berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi untuk mendorong reforma agraria yang lebih produktif di berbagai wilayah,” katanya.
Selain meninjau Kampung Reforma Agraria, Wamen ATR/BPN juga memberikan arahan kepada jajaran Kanwil ATR/BPN Sulawesi Tengah. Ia menekankan pentingnya pengelolaan reforma agraria yang efektif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa reforma agraria memberikan dampak nyata. Tidak hanya menjadi program formal, tetapi benar-benar mendukung kesejahteraan dan pembangunan berbasis agraria,” tutur Ossy.
Kawasan Kebun Anggur di Kelurahan Duyu kini menjadi contoh sukses reforma agraria yang terintegrasi dengan inovasi lokal. Pemerintah pusat berharap model ini dapat direplikasi di seluruh Indonesia, sehingga reforma agraria benar-benar menjadi instrumen pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.