loading…
Foto: Doc. Istimewa
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. Adnan Hamid, SH., MH., MM, menegaskan bahwa “Kampus Berdampak” bukan sekadar jargon, melainkan sebuah spirit transformasi dalam Tridarma Perguruan Tinggi.
“Kampus hari ini tidak bisa lagi menjadi menara gading. Ia harus hadir di tengah masyarakat, mendengar, belajar, dan bertindak. Kita semua, dosen, mahasiswa, industri, pemerintah, dan masyarakat harus bersinergi untuk menghadirkan dampak yang nyata dalam menyelesaikan masalah-masalah di kehidupan sosial,” ujar Prof. Adnan.
Program ini mendorong perguruan tinggi untuk lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat, berorientasi pada pemecahan masalah, dan memberdayakan mahasiswa agar tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi pencipta solusi.
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, antara lain Dr. Nur Masyitah Syam, S.Kom., MM. Sub Koordinator Kurikulum dan Capaian Pembelajaran Ditjen Dikti, serta Dr. Wachyu Hari Haji, S.Kom., MM, Kepala Program Magang Berdampak Ditjen Dikti.
Dalam paparannya, Dr. Nur Masyitah Syam menekankan bahwa arah kebijakan pendidikan tinggi ke depan bertumpu pada transformasi kampus sebagai pusat solusi nyata bagi masyarakat. Pendidikan tinggi dituntut untuk menghubungkan riset dan kepakaran dengan kebutuhan dunia usaha, industri, serta komunitas.
“Paradigma baru pendidikan tinggi bukan hanya tentang mengajar dan meneliti, tapi tentang menciptakan dampak nyata dan terukur,” ujarnya. Ia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi quadruple-helix perguruan tinggi, pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menghadirkan inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.