Jumat, Juni 20, 2025

Inspiratif, Kisah SMPN 7 Muara Kaman Menembus Batas, Kini Jadi Google Reference School

loading…

SMPN 7 Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi SMP negeri pertama di Indonesia yang mendapatkan predikat Google Reference School. Foto/istimewa

KALTIM – Tak ada hasil yang mengkhianati usaha. Adagium ini sepertinya tepat menggambarkan semangat perubahan yang dilakukan SMPN 7 Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Usaha dan tekad keras untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi kini membuahkan hasil. Perjuangan yang tak mudah. Namun, sekolah yang berada di pelosok Kalimantan ini berhasil “menembus batas” dan terpilih menjadi SMP negeri pertama di Indonesia yang mendapatkan predikat Google Reference School, sebuah program bertaraf internasional dari Google yang diberikan bagi sekolah-sekolah terpilih yang telah menggunakan teknologi secara mendalam untuk pembelajaran.

Predikat ini mengukuhkan bahwa SMPN 7 Muara Kaman, sebuah sekolah di pedalaman Kalimantan, telah menembus batas dan kini berdiri setara dengan sekolah-sekolah Google Reference School di kancah global.

Bangga, terharu, itu yang dirasakan SMPN 7 Muara Kaman. Salah satu guru, Suwito, bercerita, predikat Google Reference School ini menjadi kado istimewa dan pemicu untuk menjadi lebih baik lagi. Pemberitahuan SMPN 7 Muara Kaman terpilih menjadi Google Reference School diterimanya melalui surat elektronik pada 5 Juni 2025.

Baca juga: 19 Sekolah di Kaltim Siap Gelar UN Berbasis Komputer

“Rasanya, tak bisa berkata-kata. Ini jadi kado istimewa bagi kami, menjadi SMP negeri pertama di Indonesia yang terpilih sebagai Google Reference School. Dan sekolah tersebut adalah sekolah kami, yang berada sangat jauh di pelosok, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kami tidak mengira, dan sampai meneteskan air mata,” kata Suwito, Kamis (19/6/2025).

Bagi para guru SMPN 7 Muara Kaman, terpilih menjadi Google Reference School merupakan prestasi yang luar biasa. Suwito mengisahkan, lokasi sekolah ini terpencil. Jaraknya dari ibu kota kabupaten saja membutuhkan waktu tempuh 3-4 jam dalam kondisi normal. Jika ada faktor alam seperti banjir atau jalan berlumpur karena hujan, waktu tempuh lebih lama lagi. Hal ini pula yang membuat sejumlah guru harus bermalam di sekolah, dan baru kembali ke rumahnya pada akhir pekan.

Baca juga: 15 Sekolah Terbaik di Kalimantan Versi LTMPT, SMAN Banua Kalsel No 1

Tak hanya letaknya yang terpencil, minimnya sarana transportasi juga menjadi tantangan tersendiri. “Dengan segala keterbatasan ini, kami bisa terpilih, sungguh sesuatu yang luar biasa,” kata Suwito.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru