loading…
Foto: Doc. Istimewa
Inovasi ini lahir dari keprihatinan atas lambatnya proses asesmen data konservasi. Proses enumerasi (pencacahan dan identifikasi) secara manual seringkali terkendala oleh jumlah sumber daya manusia yang terbatas dan biaya operasional yang tinggi, yang tidak sebanding dengan jumlah data yang bisa dikumpulkan.
Oka Bayu Pratama, selaku Ketua Tim Peneliti, menjelaskan urgensi di balik temuan ini.
“Kami melihat ada celah besar antara kebutuhan data konservasi yang akurat dengan kapasitas yang ada di lapangan. Untuk membuat kebijakan yang efektif, kita butuh data dalam jumlah masif dan cepat. SeeShark hadir untuk menjembatani celah tersebut,” ujarnya.
Teknologi SeeShark memanfaatkan algoritma AI yang telah dilatih dengan ribuan gambar untuk mengenali pola-pola spesifik pada bagian tubuh hiu. Hasilnya sangat mengesankan. Sistem ini mampu memangkas waktu identifikasi sebanyak 99,5% dan berpotensi meningkatkan kuantitas data enumerasi hingga 2000 kali lipat dibandingkan metode konvensional.