Perusahan AI Melarang Pelamar Pekerjaan Gunakan Kecerdasan Buatan

LONDON – Beberapa perusahaan AI tidak ingin pelamar kerjan menggunakan AI saat melamar pekerjaan di perusahan tersebut.

BACA JUGA – Peran Kecerdasan Buatan dalam Transformasi Digital

Pada tahun 2023, Anthropic merilis asisten AI populer Claude yang dapat membantu pengguna dalam penulisan percakapan.

Namun, jika Anda melamar pekerjaan di perusahaan tersebut, pelamar yang mencari posisi pekerjaan di berbagai bidang, mulai dari teknik hingga pemasaran, telah diperingatkan untuk tidak menggunakan AI dalam lamaran pekerjaan ini, dan harus membaca serta menyetujui kebijakan AI ini pada formulir lamaran mereka.

Seperti dilansir dari Indy, bagian ini disorot oleh pengembang sumber terbuka, Simon Wilson.

“Meskipun kami menganjurkan orang untuk menggunakan sistem AI selama menjalankan tugas mereka untuk membantu mereka bekerja lebih cepat dan lebih efektif, mohon jangan menggunakan asisten AI selama proses lamaran,” demikian bunyinya.

“Kami ingin memahami minat pribadi Anda terhadap Antropik tanpa mediasi melalui sistem AI, dan kami juga ingin mengevaluasi keterampilan komunikasi Anda yang tidak dibantu AI. Harap nyatakan ‘Ya’ jika Anda telah membaca dan setuju.”

Hampir semua peran pekerjaan yang tercantum di situs web Anthropic memiliki kebijakan AI ini, kecuali beberapa peran teknis seperti desainer produk seluler, seperti yang dilaporkan oleh 404 Media.

Contoh ini menunjukkan dampak AI yang berkelanjutan saat kita masih mencari tempatnya dalam masyarakat, dan seberapa cepat AI berkembang hingga kita tidak dapat lagi membedakan antara sesuatu yang diciptakan oleh manusia dan sesuatu yang diciptakan oleh AI – sebuah dilema yang dihadapi oleh perusahaan AI seperti Anthropic, tetapi juga turut berkontribusi terhadap hal tersebut.

Belum lagi bagaimana AI menggantikan manusia dalam peran pekerjaan mereka karena merupakan alternatif yang lebih murah untuk menggunakan model AI untuk menulis atau membuat kode daripada mempekerjakan manusia.

AI terus tumbuh dan berkembang, kita hanya perlu melihat berita bulan lalu di mana perusahaan AI China DeepSeek membuat heboh saat merilis model AI mereka yang dibuat dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan model OpenAI AS ChatGPT.

Di tempat lain, reaksi DeepSeek terbaik saat mesin AI melonjak popularitasnya , penggunaan AI yang sering memiliki dampak yang mengerikan pada otak kita, menurut penelitian.

(wbs)